Dalam sistem
pneumatik mempunyai 5 tingkatan utama yaitu:
A. Elemen Masukan/Pengelola/Kontrol
Katup pneumatik Merupakan perlengkapan pengontrol ataupun
pengatur, baik untuk memulai (srart), berhenti (stop), mengarah aliran, atau
mengatur tekanan udara dari catu daya ke beban/elemen kerja.
Adapun simbol-simbol katup pneumatik secara internasional
mengikuti standar CETOP ( Comite Europee
Des Transmission Oleohydrau-liqueset pneumatiques) dan ISO/R 1219-1970.
Ada beberapa tipe katub pneumatik dilihat dari fungsi dan
cara kerjanya, sebagai berikut:
1.
Katup
Kontrol Arah (Directional Valve)
Katub
kontrol arah adalah komponen kontrol
pneumatik berupa katub yang terdiri dari beberapa lubang saluran udara yang
berfungsi untuk melewatkan, memblokir, dan atau mengarahkan aliran udara
bertekanan.
Katub kontrol arah digunakan dengan
jumlah lubang dan jumlah kotak menunjukkan jumlah posisi.
Tabel Simbol Katup Kontrol Arah
Ada beberapa
jenis katup kontrol arah dilihat dari jumlah lubang saluran udara dan posisi
kerjanya.
Jenis tersebut
dibedakan menggunkan penandaan angka, misalnya katup 2/2 way, 3/3 way, dan 5/3 way. Angka pertama menunjukan jumlah
lubang aliran udara pada katup, sedangkan angka kedua merupakan jumlah posisi
kerja katub. Jadi katup 3/2 way berarti
katup dengan 3 lubang aliran udara dan 2 perubahan posisi kerja.
Berikut
penjelasan dari simbol dan cara kerja beberapa jenis katup kontrol arah yang
sering dipakai dalam sistem otomatis.
a.
Katub
2/2 way
Katub 2/2 way mempunyai
dua lubang aliran udara dan 2 perubahan.
Pada
posisi kerja awal, udara bertekanan dari catu daya tidak akan mengalir dari P
ke A (diblokir).
Jika
katup mendapat sinyal kontrol disisi kiri maka posisi kerjanya akan berubah ke
kontak sebelah kiri dan udar bertekanan akan mengalir dari P ke A.
b.
Katup
3/2 way
Katup 3/2 way mempunyai 3 lubang aliran udara dan 2
perubahan posisi kerja.
Pada
posisi kerja awal, udara bertekanan dari beban akan dibuang dari A ke R
sedangkan udara bertekanan dari catu daya stand
by diposisi P.
Jika
katup mendapatkan sinyal kontrol disisi kiri maka posisi kerja akan berubah ke
kotak sebelah kiri dan udara bertekanan dari catu daya akan mengalir dari P ke
A.
c. Katup
5/2 way
Katup
5/2 way mempunyai 5 lubang aliran
udara dan 2 perubahan posisi kerja.
Pada
posisi kerja awal, udara bertekanan dari catu daya akan mengalir dari P ke B,
sedangkan udara bertekanan dari beban akan dibuang dari A ke R.
Jika
katup mendapatkan sinyal kontrol dari sisi kiri maka posisi kerja akan berubah
ke kotak sebelah kiri beban akan dibuang dari A ke R.
Jika
katup mendapatkan sinyal kontrol disisi kiri maka posisi kerja akan berubah
kekotak sebelah kiri dan udara bertekanan dari catu daya akan mengalir dari P
ke A, sedangkan udara bertekanan dari beban akan dibuang dari B ke S.
d. Katup
5/3 way
Katup
5/3 way mempunyai 5 lubang aliran
udara dan 3 perubahan posisi kerja.
Pada
posisi awal udara bertekanan dari catu daya tidak akan mengalir dari P ke A
atau B (diblokir).
Jika
katup mendapatkan sinyal kontrol disisi kiri maka posisi kerja akan berubah ke
kotak sebelah kiri dan udara bertekanan dari beban akan dibuang dari B ke S.
Jika
katup mendapatkan sinyal kontrol di sisi kanan maka posisi kerja akan berubah
ke kotak sebelah kanan dan udara bertekanan dari catu daya akan mengalir dari P
ke A, sedangkan udara bertekanan dari beban akan dibuang dari A ke R.
Untuk
menjamin bahwa katup dipasang dengan tepat maka setiap lubang saluran udara
diberi tanda huruf besar atau angka sesuai Standar Internasional. Tanda-tanda
tersebut dipakai untuk memudahkan dan menghindari kekeliruan saat instalasi
sistem pneumatik.
Tabel
Penandaan Saluran Udara Katup Kontrol Arah
Jenis Saluran
|
Sistem Huruf
|
Sistem Angka
|
Tekanan Masukan/Pressure
|
P
|
1
|
Tekanan Keluaran
|
A, B, C
|
2, 4, 6
|
Saluran Buangan
|
R, S, T
|
3, 5, 7
|
Sinyal Kontrol
|
X, Y, Z
|
12, 14, 16
|
1.
Penggerak katup Kontrol Arah
a.
p
poppet, yang bekerja dengan cara melepas dan menempelkan bola/piringan terhadap
dudukannya yang terpasang ‘seal’ yang bersifat elastis namun kuat. Gaya untuk
menggerakkan katup poppet relatif besar karena harus melawan gaya pegas pada
saat posisi kerja.
b.
Katup
geser (slide valve), yang bekerja dengan menggeser silinder atau piringan.
A.
Katup
searah (Non return valve), yang jenisnya antara lain:
a.
Check
valves: hanya mempunyai 1 inlet dan 1 outlet, dapat menutup aliran pada satu arah
aliran. Pada arah lainnya katup ini dengan bebas dapat mengalirkan aliran udara
dengan tekanan rendah.
b.
Two
pressure valve: mempunyai 2 inlet dan 1 outlet. Udara mampat mengalir melalui katup
ini bila sinyal udara terdapat pada kedua sambungan inlet. (= Logic AND function)
c.
Shuttle
valve: (= Logic OR function) Udara mampat dapat mengalir dari salah satu atau kedua
saluran inlet menuju outlet.
d.
Quick
exhaust valve: berfungsi sebagai penambah kecepatan silinder. Dengan ini memungkinkan
waktu yang diperlukan untuk langkah kerja silinder terutama untuk single act
cylinder lebih singkat lagi.
B.
Katup
pengatur aliran (Flow control valve), berfungsi mengatur aliran udara secara volumetrik.
a.
Bi-directional
flow control valve, mengatur udara ke dua arah.
b.
One
way flow control valve, mengalirkan udara ke satu arah untuk mengatur kecepatan
aktuator.
C.
Katup
pengatur tekanan (pressure valve), fungsinya mengatur besarnya tekanan udara
yang diperlukan. 4–3 bar
a.
Pressure
regulating valve, berfungsi mengatur tekanan udara konstan yang dibutuhkan. Tekanan
input harus lebih besar dibandingkan dengan output.
b.
Pressure
limiting valve, biasanya dipakai sebagai katup pengamanan: untuk menjaga tekanan
maksimum yang diinginkan tidak akan terlewati. Bila tekanan maksimum pada inlet
sudah tercapai maka outlet akan membuka dan tekanan udara yang berlebihan akan dikeluarkan
ke udara bebas.
c.
Katup
berangkai (sequence valve), fungsinya juga untuk membatasi tekanan. Biasanya dipakai
pada kontrol pneumatik bila tekanan udara yang spesifik dibutuhkan untuk menjalankan
operasi/sistem.
D.
Combinational
valve.
Beberapa katup yang
fungsinya berbeda dapat digabungkan menjadi satu badan dan disebut katup
kombinasi. Jenisnya antara lain:
a.
Time
delay valve
b.
Air
control valve
c.
5/4
way valve: yang terdiri dari empat katup 2/2
d.
Air
operated 8 ways valve: terdiri dari 2 katup 4/2
e.
Impulse
generator: multi vibrator cycle
f.
Vacuum generator with ejector
g.
Steppler
modules: untuk sequential control teste.
h.
Command
memory module: untuk start-up dengan signal input conditions.
2.1.1.2. Actuator dan Output
Actuator adalah bagian terakhir dari output suatu sistem
kontrol pneumatik. Output biasanya digunakan untuk mengidentifikasi suatu
sistem kontrol ataupun aktuator. Pada pneumatik, jenis aktuator ada
bermacam-macam, diantaranya:
a. Aktuator gerakan linier:
- Single acting cylinder (silinder aksi tunggal)
- Double acting cylinder (silinder aksi ganda)
b. Aktuator gerakan berputar:
- Motor yang digerakkan oleh udara. Motor pneumatik
adalah suatu peralatan pneumatik yang menghasilkan gerakan putar yang sudut
putarnya tidak terbatas bila terhadap peralatan ini dialiri udara yang
dimampatkan. Ada 4 jenis motor pneumatik, yaitu piston, motors, sliding vane
motors, gear motors, turbin.
- Aktuator yang
berputar/gerakan putar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar