Dalam suatu sistem
kontrol elektronik,
relai menjadi komponen yang sering dipakai,
karena relai mudah dalam pengoperasiannya dan dapat
dikendalikan dari
jarak yang jauh. Relai adalah suatu piranti yang
menggunakan magnet listrik untuk mengoperasikan seperangkat kontak[1].
Bila
kumparan itu dienergikan oleh arus
(biasanya jenis DC
akan tetapi jenis AC juga ada), medan magnet yang bergerak
cepat ke arah teras. Gerakan armatur ini dipakai melalui pengungkit, untuk menutup atau membuka
kontak-kontak. Beberapa
susunan kontak dapat dipakai, semuanya itu secara
listrik terisolasi dari rangkaian kumparan.
Pada
pokoknya relai digunakan sebagai alat penghubung pada rangkaian. Relai pengendali
elektromekanis (electromechanical relay
= EMR) adalah saklar
magnetis.
Relai ini menghubungkan rangkaian beban ON
atau OFF dengan pemberian energi elektromagnetis, yang membuka
atau menutup kontak pada rangkaian. EMR mempunyai variasi
aplikasi yang luas
baik pada rangkaian listrik
maupun elektronik.
Susunan yang paling sederhana dari suatu jenis relai dapat dilihat pada gambar
Gambar Relai Elektromekanis
(Sumber gambar : Dokumentasi
pribadi)
Pada
umumnya relai kontrol digunakan sebagai alat pembantu untuk kontrol penghubung rangkaian dari beban. Misalnya, motor kecil, solenoida, dan lampu pilot. EMR dapat digunakan untuk
mengontrol rangkaian beban tegangan tinggi
dengan rangkaian kontrol tegangan rendah.
Ini memungkinkan,
sebab kumparan dan kontak dari
relai secara listrik terisolasi satu
sama lain. Dari segi keamanan,
rangkaian tersebut mempunyai perlindungan ekstra bagi operator[2]. Bentuk fisik relai dapat
dilihat pada gambar
Gambar Contoh Relai 12 V DC
(Sumber
gambar : http://id.aliexpress.com/w/wholesale-12v-dpdt-relay.html)
Misal,
anggap bahwa untuk mengontrol rangkaian
lampu 120 V dengan rangkaian kontrol 12 V. Lampu akan dirangkai seri dengan kontak relai pada sumber 120 V.
Saklar akan dirangkai seri
terhadap kumparan relai pada sumber 12 V. Pengoperasian saklar adalah dengan memberi energi atau menghilangkan energi
kumparan. Hal ini pada gilirannya
akan menutup atau membuka kontak pada saklar ON atau OFF lampu 12 V.
Kondisi atau posisi-posisi kontak relai
terdiri dari:
a)
Kontak NO (Normally Open)
Pada
posisi NO, kontak relai berada pada keadaan terbuka dari hubungan kontak dengan
terminal kutub kontak. Jadi dapat dikatakan, pada posisi kumparan tidak
aktif (tidak bertegangan) kontak akan
selalu terbuka, akan tetapi jika kumparan dialiri tegangan maka kontak NO akan
menutup dan menjadi NC (normally close).
b)
Kontak NC (Normally Close)
Pada posisi NC, kontak-kontak relai
berlawanan keadaan dengan kondisi kontak NO, pada keadaan normal (kumparan
tidak dialiri arus listrik) posisi kontak sudah dalam keadaan terhubung
(kontak), namun ketika kumparan aktif (dialiri arus listrik) maka posisi kontak
akan berubah menjadi NO.
c)
Kontak Tukar Sambung
Relai dengan karakteristik kontak
seperti ini, mempunyai kontak tengah yang normalnya tertutup tetapi melepaskan
diri dari posisi ini (awal) dan membuat kontak dengan yang lain bila
kumparannya diberikan arus listrik
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar